Friday, March 23, 2007

Info 4/ Review Kegiatan/ POOPMAGZ! Vol.01



Catatan Singkat dari Program
"Mengenal Penghuni Kebun Sekolah"
Program POOP! Vol.01/ "Save Your Garden"
--------------------------------------------------------------
Oleh Pitra Ayu (Koordinator Program POOP)
Foto: Dok.POOP

Pada suatu pagi, saya dan Anang mengunjungi sebuah Sekolah Dasar yang terletak di salah satu ruas jalan tersibuk di Kota Yogyakarta. Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka survey lokasi pelaksanaan program POOP! volume 01/2006 dengan tema 'Save Your Garden'. Kenapa Sekolah Dasar? Padahal, kalau melihat lagi pada deskripsi ide untuk tema volume 01, POOP! lebih seperti mencoba mendorong aktivitas tanam pohon di rumah masing-masing. Tapi asumsi pertama kami adalah bahwa sekolah masih memegang peranan penting dalam pembekalan pengetahuan atau referensi seseorang yang sejak kecil hidup di lingkungan perkotaan akan tumbuhan. Berbekal asumsi itu, POOP! memutuskan untuk menjajaki kemungkinan pelaksanaan program di Sekolah Dasar, dengan membidik langsung siswa/i yang menginjak jenjang kelas 4 dimana perkenalan mengenai tumbuhan dibahas pertama kalinya secara mendalam lewat pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

Sambil berharap bisa segera mengantongi izin dari pihak sekolah, kami sempat melakukan pengamatan singkat pada area-area bebas dalam sekolah yang kami tuju. SD Muhammadiyah Ngupasan 1 dan 2 yang terletak dalam satu kompleks dapat dikatakan nyaris tidak memiliki area yang sangat luas untuk menampung kegiatan-kegiatan di luar ruang kelas. Itulah yang terlintas dalam pikiran kami ketika menyaksikan aktivitas penghuni sekolah saat tidak berada di kelas. Anang, yang juga alumni dari SD Muhammadiyah Ngupasan 1 ini cukup terkejut dengan perubahan yang terjadi. Terutama ketika melihat kenyataan bahwa saat ini sekolah tersebut hanya memiliki ruang sebesar 1x2 m di sekitar mushalla untuk area tanaman hias. Kondisi tanaman-tanaman hias yang ada disana terkesan seadanya, karena menurut pengakuan Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Ngupasan 1, tanaman-tanaman tersebut memang diadakan untuk suatu kepentingan yang tidak rutin. Sementara pekerjaan pemeliharaan atau perluasan area lingkungan hidup menemui hambatan dalam penyediaan ruang, waktu dan tenaga. Fakta yang kami temukan ini membuat kami semakin yakin untuk melaksanakan program di lingkungan sekolah. Karena memang inilah mungkin yang menjadi masalah utama untuk sekolah-sekolah yang berada di lingkungan perkotaan, dimana keterbatasan sumber daya terutama ruang menjadi penyebab utama absennya komponen lingkungan hidup di area pendidikan.

Seminggu kemudian, pihak SD Muhammadiyah Ngupasan 1 yang mereka pilih sendiri dan ngobrol-ngobrol tentang objek foto tersebut. Primadona dari sekitar 30 pot besar dan kecil disana adalah tanaman cocor bebek. Mungkin karena tanaman tersebut cukup sering mereka temui atau namanya tidak asing di telinga. Para siswa/i kelas 4 ini ternyata memiliki pengetahuan yang cukup mendalam mengenai tanaman. Kesan ini nampak dari cara mereka mendekripsikan ciri-ciri fisik tanaman, entah dari penampilan daun, batang atau akarnya. Bahkan diantara mereka ada yang langsung bisa menjelaskan pola perkembang biakan tanaman tersebut.

Puncaknya, di keesokan hari para siswa/i ini menampilkan catatan kecil mereka dalam 2 buah mading yang berisikan foto tanaman dan penjelasan sederhana. Pelaksanaan program untuk edisi perdana POOP! ini secara langsung memicu semangat kami untuk segera menggulirkan program selanjutnya. Dengan harapan, akan ada Iffah atau Ais lain yang mau berkenalan dengan penghuni-penghuni lain di ruang aktivitas mereka.